Rabu, 27 April 2016

Konsep Tentang Budaya Dalam Kesusastraan



Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau maksud tertentu.

Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikannya untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

Ilmu Budaya Dasar awalnya dinamakan Basic Humanities yang berasal dari bahasa latin, yaitu humanus, yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Hampir setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting karena seni merupakan ekspresi dari nilai-nilai kemanusiaan. Dibandingkan dengan cabang the humanities yang lain, seperti ilmu bahasa, seni memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya bersifat normatif. Seni lebih mudah berkomunikasi, karena nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar