Untuk membuat struktur pada
organisasi atau kepada individu harus mengoptimalkan penataan kepada
masing-masing, individu yang di tugaskan menjadi struktur yang teratur dan
bekerja secara mengalokasikan kedudukan dan orang agar ada jaminan kalau
pekerjaan dapat diselesaikan.
Menjelaskan kewenangan, peran, dan
tanggung jawab. Struktur organisasi yang efektif juga akan membantu proses
perencanaan, pembuatan keputusan, dan meminimalisir konflik diantara berbagai
departemen dan fungsi akibat dari adanya ekspektasi kerja yang kadang tidak
jelas.
Tipe Otokratis: Seorang pemimpin yang otokratis adalah pemimpin yang
memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai
pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,
Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran
dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan
pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan
dan bersifat menghukum.
Tipe Militeristis: Perlu diperhatikan bahwa yang
dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin
organisasi militer. Pemimpin yang bertipe militeristis
adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat yang bergantung pada pangkat
dan terlalu formalitas yang berlebih-lebih serta dituntut sopan santun yang
tinggi.
Tipe Paternalistis: Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang
paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi
(overly protective), jarang memberikan bawahannya kesempatan berpendapat,
mengeluarkan inisiatif, dan selalu bersikap maha tau.
Tipe Karismatik: Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian
mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai
pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula
tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.
Tipe Demokratis: Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan
bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi
modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik
sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu
berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran,
pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan
kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan
yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian
diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi
lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk
menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas
diri pribadinya sebagai pemimpin. menjadi pemimpin yang demokrasi adalah yang
paling susah karena tipe kepemimpinan ini yang paling ideal.